Merajut Cerita Bersama Adik-adik Dari Pelosok

"Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk kehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggauta persatuan (rakyat). - Ki Hajar Dewantara

        Pendidikan menjadi bagian peradaban manusia yang tidak dapat terelakan kehadirannya terus berkembang. Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Ini berarti semua orang punya hak yang sama untuk menuntut ilmu, termasuk anak-anak. 

        Kampung Bonti, yang berlokasi di bawah kaki Gunung Bulusaraung Kabupaten Pangkep. Ditempuh sekitar satu jam berkendara dari kota Makassar, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh tiga kilometer melalui jalan setapak yang cukup terjal.

           Berada disini seperti membawa saya kembali bernostalgia beberapa tahun yang lalu. Transportasi yang minim. Koneksi jaringan internet yang masih terbatas, hanya dapat diakses dengan berjalan kaki sekitar 15 menit. Di tempat ini mereka membeli barang berdasarkan kegunaannya, bukan berdasarkan tren. Dikampung yang hanya ada satu sekolah dasar, SDN No.23 Bonti. Ruangan kelas yang hanya ada tiga, masing-masing isi oleh dua tingkatan kelas.

        Tidak seperti kebanyakan siswa yang lainnya, tiga diantara mereka harus berangkat lebih pagi karena berjalan sejauh tiga kilometer. Salah satunya bernama Alwi yang duduk dikelas enam. Di balik itu semua, ada semangat dan rasa ingin tahu yang tumbuh diantara mereka. Keterbatasan sepertinya bukan penghalang bagi mereka  untuk terus belajar. Mereka adalah gambaran dari adik-adik pelosok yang tidak pernah lelah berjuang untuk menuntut ilmu dengan harapan dapat mewujudkan impiannya kelak.   



       Pagi siang hingga malam seakan mereka jadikan kesempatan untuk terus menimbah ilmu. Raut wajah adik-adik ini selalu bersemangat ketika menemukan ha-hal baru. Belajar dan bermain memang tidak bisa lepas dari dunia anak-anak, namun keterbatasan bukan penghalang untuk mereka. 

            Pada kesempatan ini saya bersama relawan dari komunitas Berbagi Asa. Berangkat menuju pelosok memang bukan hal baru, tapi bertemu dengan orang-orang baru selalu punya cerita yang berbeda. Banyak hal yang tercipta dari perbedaan sepertinya membuka kembali mata saya, tentang kesederhanaan ditengah hiruk-pikuk dunia yang semakin di mudahkan zaman yang disebut modern. 


                

Tidak ada komentar