2025: Tahun Menemukan Diri, Membuka Peluang, dan Belajar Bertumbuh

 “Kadang, menemukan diri sendiri berarti berhenti memaksa semua hal terjadi sesuai keinginan kita, dan mulai menerima prosesnya.”

Tahun 2025 terasa seperti perjalanan penuh warna, di mana aku akhirnya belajar banyak hal—tentang diri sendiri, tentang orang lain, tentang karier, dan tentang hidup. Ada luka yang akhirnya terlihat, ada pencapaian kecil yang terasa luar biasa, dan ada kesadaran yang membuatku lebih tegas dan tenang dalam menghadapi hidup.

Menemukan Diri Sendiri: Dari Luka ke Kesadaran

Awal 2025, aku fokus ke bagian terdalam diriku. Aku mulai menyadari beberapa luka lama, dan dengan kesadaran itu, aku bisa mulai memasang batasan dengan orang lain tanpa takut di-judge.

Dulu, aku sering menahan diri demi menjaga citra atau perasaan orang lain. Sekarang, aku bisa tegas tanpa harus merasa bersalah, dan itu terasa begitu membebaskan. Ini bukan sekadar tentang menjadi kuat, tapi tentang mengenal diri sendiri dan menghargai batasan pribadi.

“Aku tidak lagi menempatkan diriku di ujung tombak untuk orang lain. Aku mulai menempatkan diriku di tengah, dan itu tidak egois.”

Soal Takdir dan Pasangan: Belajar Pasrah

Dulu, aku selalu bertanya: “Kenapa jalanku harus begini?” Aku menentang takdir, ingin segalanya sesuai rencanaku. Namun sepanjang 2025, aku bertemu orang-orang yang memberikan jawaban atas pertanyaanku.

Aku belajar bahwa memaksa takdir bukanlah jalan keluar, dan pasrah bukan berarti menyerah. Sekarang, aku bisa menerima alur hidup tanpa terus-menerus menuntut jawaban instan.

“Aku tidak lagi memaksa semesta soal pasangan; aku belajar pasrah, tapi damai.”

Baking, Konten, dan Bisnis: Langkah Kecil yang Bermakna

2025 menjadi tahun aku mulai serius membangun skill dan sistem bisnis.

Aku belajar membuat konten, mengurus bahan, packing, upgrade skill, hingga membangun branding. Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah ketika aku jadi asisten baker di salah satu acara besar. Awalnya bukan rencana, tapi pengalaman itu memberiku ilmu dan motivasi baru.

Aku juga belajar langsung dari Kak Dian melalui kelas brownies, yang ilmunya berguna untuk eksperimen resepku. Bahkan, chiffon cake pertamaku berhasil enak, meski aku belum sempat ambil kelas lain.

Sekarang, fokusku juga mulai tertuju pada upgrade kualitas donat. Aku sudah mencari referensi kelas baking agar di 2026 bisa lebih konsisten dan terstruktur.

“Kadang, kejutan yang tak direncanakan justru memberi pelajaran terbesar.”

Finansial dan Disiplin: Receh Demi Receh

Tahun ini aku belajar mengatur keuangan dengan disiplin, meski dari hal-hal kecil. Menabung setiap bulan, receh demi receh dari freelance, terasa berat tapi membanggakan. Bahkan aku mulai mengajarkan orang-orang terdekatku tentang pentingnya pengelolaan keuangan.

Meskipun aku membeli perintilan untuk baking dan konten, aku tetap bisa menabung. Itu membuktikan bahwa disiplin kecil-kecil bisa membawa hasil nyata.

“Receh demi receh terasa lambat, tapi lambat itu lebih baik daripada berhenti sama sekali.”

Energi Baru: Dari Poundfit ke Yoga

Aku memutuskan migrasi dari Poundfit ke Yoga. Perbedaannya terasa signifikan—tenang, mindful, dan positif. Bertemu perempuan-perempuan yang energinya membangun membuatku terinspirasi membangun diri sendiri.

Selain itu, aku mulai menyukai warna pink, padahal sebelumnya lebih nyaman dengan hitam. Itu simbol dari diriku yang mulai membuka diri, lebih ringan, playful, dan percaya diri.

“Lingkungan positif itu menular, dan aku menangkap energi itu untuk diri sendiri.”

Realistis tapi Ambisius: Memahami Stabilitas

Dulu, aku ingin buka toko cake dengan semangat tinggi. Tapi sepanjang tahun, aku belajar bahwa lebih realistis memulai dengan studio baking dulu. Aku juga mulai melihat kenapa menjadi PNS itu penting—bukan karena menyerah, tapi karena stabilitas dan tanggung jawab.

Aku mulai menata jualanku sebagai sampingan terukur, tetap menabung, dan belajar menyeimbangkan idealisme dengan realita.

“Menyusun hidup yang realistis bukan berarti menyerah, tapi menghormati proses dan kemampuan diri sendiri.”

Pencapaian Kecil tapi Bermakna


Vision board-ku sebagian besar tercapai, walau belum sepenuhnya konsisten. Dari skill baking, konten, branding, keuangan, hingga self-growth, semuanya mulai terlihat wujudnya.

Perjuangan kecil demi kecil, dari eksperimen resep, belajar konten, menabung receh demi receh, hingga mencoba yoga, ternyata membangun fondasi yang kuat untuk masa depan.

“Tidak ada pencapaian yang terlalu kecil. Semua langkah kecil adalah bukti pertumbuhan nyata.”

Kesimpulan: Tahun 2025, Tahun Pertumbuhan

2025 adalah tahun aku kembali ke diriku sendiri, belajar memaknai pasrah, disiplin, dan proses. Aku belajar membangun sistem, mengenal diri, menjaga batasan, dan membuka peluang baru.

Ini bukan sekadar soal pencapaian besar, tapi pertumbuhan diam-diam yang nyata—tentang luka yang disadari, batasan yang dipasang, skill yang berkembang, keuangan yang tertata, dan energi positif yang membentuk mindset baru.

“Tahun ini membuktikan bahwa perjalanan yang konsisten dan penuh kesadaran, meski lambat, selalu berarti.” 

Tidak ada komentar